Foto Pelayanan

Foto Pelayanan
Baptisan Air

Agustus 08, 2011

MEREKA MASIH TERABAIKAN

MEREKA MASIH TERABAIKAN! Shalom! Saya mau bersaksi sedikit tentang pelayanan suku Lautje Sulawesi Tengah Prop. Palu. Pada tanggal 23 juli s/d 03 Agustus 2011 saya diutus untuk melayani di suku Lautje ini. Menurut informasi dari rekan rekan pelayan Tuhan disana bahwa populasi suku ini mencapai 15 ribu jiwa dan mayoritas menganut agama Kristen, oleh karena berkat pelayanan sepasang Missionary dari Kanada selama 25 (dua puluh lima) tahun. Sungguh luar biasa bukan? Namun kini semuanya menjadi kenangan atau monument sebab Misionari tersebut sudah meninggalkan suku Lautje karena tidak mendapat ijin tinggal oleh pihak pemerintah Indonesia. Suku Lautje ini berdomisili di pegunungan dari pesisir Pantai Timur Sulawesi tengah, belum ada janlan yang masuk kecuali jalan tapak yang hanya dilewati kendaraan roda dua, itupun sampai di lereng gunung dan harus menempuh dengan berjalan kaki, selama (lima ) 5 jam. Daera yang sayangt terjal dan berbatu, serta jurang yang sangat sulit untuk ditempuh, Setelah saya dan tim ke lokasih mayoritas mereka tidak dapat berbahasa Indonesia, tidak dapat membaca apa lagi menulis dan tidak ada pelayanan kesehatan. Mereka sangat terisolir karena tidak adanya akses jalan yang memadai. Sesungguhnya padasaat misionaris pelayanan dinasa ada landasan pesawat dan helicopter sehingga masyarakat suku Lautje banyak mendapatkan pertolongan dalam hal kesehatan dan bantuan makanan. Namun sekarang tinggal kenangan. Tanah yang agak gersang, dan berbatuan, serta lembah-lembah yang terjal menyebabkan sangat sulit untuk bercocok tanam, meskipun demikian olehkarena keadaan yang memaksa mereka sehingga harus bekerja keras, bercocok tanam, seperti ubi kayu, talas , jagung, dll hanya untuk dapat bertahan hidup, kadangkala mereka harus memikul hasil buminya untuk berjualan turun gunung dengan berjalan kaki dan hal paling tragis adalah upah yang mereka terimah tidak setimpat. Misalnya: jagung satu karung mereka menjual dengan harga 10 ribu, namun penduduk (kedar dan nebayot) luar berpura-pura tidak mau beli karena pikirnya tidak mungkin bawa dagangannya balik naik gunung lagi jadi, hanya dihargai dengan seharga 2000 ruiah saja… Belumlagi soal pendidikan meskipun ada SD yang berdekatan dengan lokasih tinggal suku lautje tersebut namun tidak ada guru yang mau mengajar, hanya ada satu guru lulusan SD yang berasal dari suku asli lautje….dan beliau merupakan satu satunya putra daera suku lautje yang lulus SD dan yang lainnya tidak ada…. Berikut mengenai kesehatan, tidak ada poliklinik, atau warung yang menjual obat, jadi seringkali banyak ibu-ibu yang meninggal bersama dengan bayi, tingkat kematian cukup tinggi, menurut informasi dari hasil wawancara kami dengan kepala dusun, kepala adat, serta rekan hamba Tuhan yang melayani lama disama menyatakan bahwa kemungkinan 15 ribu jiwa tersebut dapat menjadi punah karena factor kesehatan dan pendidikan yang tidak memadai. Setelah saya amati bebrapa hari disana ternyata pada umumnya kaum pria postur tinggi badanya hanya mencapai sekitar 100;130 Cm (pendek ) dan pria pa umumnya di pundak atau bahunya terdapat kapalan seperi daging tumbuh berukuran bolah tenis. hal ini dikarenakan sejak dari anak-anak mereka sudah memanggul di bahu) Hal yang tragis lainnya adalah seorang ibu bersaksi bahwa banyak ibu hamil yang meninggal meskipun dia berusaha menolong ibu,ibu yang sakit bersalin, menurutnya kadangkala ia membantu memotong tali pusat hanya dengan mengunakan bambu dan tanpa kaos tangan. Ia berharap keadaan seperti ini segerah berlalu, namun apa daya tangan tak sampai…..dia berkata ini adalah pelayanan dan saya percaya ada upah di sorga tegasnya!. Sangat ironis dengan jaman yang modern seperti ini ada anak bangsa, yang masih hidup dalam kemiskinan, kebodohan, dan ketelanjangan, hal ini yang terlintas di hati dan pikiran saya, seolah saya tak mampu mengendalikan perasaan sedih ketika melihat dan mendengar segalah keluh kesah mereka……..satu hal yang saya yakini adalah suatu saat mereka akan maju, menjadi; cerdas, sehat dan trampil menjadi pemimpin! Namun saya bertanya bagaiman dan kapan hal itu akan terwujud? Saya ingat Firman Tuhan “Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu (.Amsal 19:17) jadi artinya maukah kita sebagai anak anak Tuhan yang diberkati rela mengorbankan sebagian dari berkat yang kita terima untuk menjangkau mereka? Dan tahukah anda bahwa hal itu akan memiutangi Tuhan?...kalau kita mau belajar dari Tuhan kita Yesus Kristus maka, Dia selalu memberi makan bagi mereka yang lapar dan menyembuhkan sakit penyakit bagi mereka membutuhkannya kemudian baru Ia mengajarkan Firma Allah kepada setiap orang yang datang mengikuti Dia Kepada semua pembaca yang dikasihi Tuhan mereka adalah saudara seiman kita,” Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman”.(Galatia 6:10) Perluh kita ketahui bahwa ada dua dusun yang tadinya ada gereja namun kurang lebih lima tahun yang lalu mereka meninggalkan Tuhan, menyeberang ke (saudara sepupuh kita keturunan ismail) hanya oleh karena mereka diberi alat –alat pertanian seperti sekop, pacul, parang, dsbnya. Kasih itu perluh nyata…para pembaca yang dikasihi Tuhan tanpa menyinggung atau bermaksud jahat saya mau sharing disini bahwa: 1. Amanat agung Tuhan kita Yesus Kristus “saat ini menjadi terbalik”. Yaitu kita bisa lihat dari brosur, spanduk dan iklan-iklan yang terpampang bunyinya begini: “Datanglah & Hadirilah,” jadi kita menyuru mereka atau jiwa-jiwa datang,sementara kita menunggu ditempat. padahal Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus perintah-Nya jelas tidak seperti itu! Coba lihat ” Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,(Mat 28:18) Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. (Markus 16:15) 2. Bukan hanya itu tetapi kita perlu mewaspadai bahwa banyak generasi muda atau petobat baru yang belum mengerti makana mengenai menjangkau bangsa-bangsa., sehingga mereka salah menginterpretasi bangsa –bangsa yang dimaksud dalam alkitab adalah Negara-negara.padahal yang dimaksud Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama (suku), dan mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan/atau sejarah. Mereka umumnya dianggap memiliki asal-usul keturunan yang sama. Konsep bahwa semua manusia dibagi menjadi kelompok-kelompok bangsa ini merupakan salah satu doktrin paling berpengaruh dalam sejarah. Doktrin ini merupakan doktrin etika dan filsafat, dan merupakan awal dari ideologi nasionalisme.( Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas) Jadi sangat berbedah, olehnya kita mengalami kekurangan SDM. 3. Teologia kemamkmuran juga tanpa disadari menghalagi pemberitaan Injil di berbagai suku di Indonesia. Perlu kita tahu bahwa; yang dimaksud dalam nubuatan yesaya 60:1-22 terutama di pasal 1-7 adalah juga di Indonesia. Indonesia merupakan Negara maritime, dan yang mendiami pulau pulau adalah bani kedar dan nebayot alias keturunan ismail, tentu populasi terbesar di dunia yang perlu menjadi sasaran penginjilan kita..namun sayangnya setelah lulus kuliah dari sekolah alkitab atau sejenisnya rata-rata mereka tidak mau pergi ke suku bangsa di Indonesia. Mereka memilih menjadi lebih tenar, terkenal, melayani di kota –kota digedung bertingkat, hotel yang mewah, mandapatkan amplop dan intinya mencari kenyamanan dan kesenangan diri sendiri. 4. Sesungguhnya ada banyak gereja yang mampu namun lebih sibuk merawat dan memperindah asesoris gereja, serta membangun gedung yang megah dengan menghabiskan miliyaran rupiah. Sungguh sangat ironis dengan mereka yang ada di suku Lautje dan suku suku lain di Indonesia belum terjangkau. Apakah anda tergerak untuk mengunjungi mereka? Atau anda tidak punya waktu dan anda rindu menyalurkan berkat? Kami sudah membuka rumah singgah dan ada 5 orang tenaga misi yang siap ditempatkan disana namun, saat ini kami butuh biaya operasional. Anda yang tergerak silahkan hubungi kami: Pdm. P Diben Elaby /081510860834/0811804106.


Maret 15, 2011

Bulan Misi


Bulan Misi
Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. . . . Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. . . . Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” (Matius 24:6-8,42,44)
Bencana tanah longsor dan banjir lumpur di Wasior-Papua, badai Megi menyerang Laut Cina Selatan yang menyebabkan beberapa kota di Taiwan maupun pantai Cina tenggelam dan mengalami kehancuran bahkan di pantai Cina lebih dari 160.000 penduduk diungsikan ke tempat yang lebih aman. Tidak lama kemudian gempa dan tsunami di Mentawai dan terakhir hujan Debu karena meletusnya gunung Merapi yang mendatangkan ratusan orang meninggal dan hilang. Ditambah dengan sebuah gempa besar berkekuatan 8,9 SR yang diikuti tsunami menyapu Prefektur Miyagi, Iwate, dan Fukushima pada Jumat (11/3/2011). Akibat bencana besar yang terjadi dalam 30 tahun terakhir ini, sebanyak 2.000 jiwa meninggal, 20.820 bangunan rusak, dan 300.000 orang terpaksa mengungsi.
Inilah berita-berita yang kita baca di surat kabar pada hari-hari ini. Ada apa dengan bumi dan alamnya tempat kita hidup dan bermukim?
Saya percaya bahwa apa yang sedang terjadi ini adalah cara Tuhan menginjil, supaya setiap orang percaya kepada Dia, sebab daerah-daerah yang mengalami guncangan merupakan daerah yang lebih banyak mengandalkan kekuatan dan kemampuan manusia serta percaya kepada penyembahan-penyambahan berhala.
Tuhan sedang menyatakan bahwa hanya Dia saja yang berkuasa (penguasa tunggal) Dia sedang menyatakan kekuasaan-Nya, supaya setiap orang menjadi percaya Bahwa Yesus adalah Tuhan.
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yph.14:6).
“…keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kisah 4:12).

Desember 06, 2010

Sampai Garis Akhir


Mencapai Garis Akhir!
Akhirnya kita sampai juga di bulan Desember ini…setelah melewati sebelas bulan…lamanya , sepertinya waktu bergulir dengan begitu cepat!.

Saya masih ingat khaotbah saya pada waktu kita mengawali tahun 2010 di bulan januari yang lalu…yaitu terambil dari Yosua 1:1-9, Intinya; persiapan kita menentukan setiap tantangan yang akan kita lewati dan hasil yang akan kita capai…

Mari kita flesbeck melihat apa yang sudah kita lakukan dan apa yang Tuhan sudah kerjakan bagi kita?...Janji Tuhan adalah kita akan mengalam pemulihan dan kelimpahan dalam segalah aspek kehidupan kita, namun mengalami pemulihan bukan berarti serta-merta pemulihan itu terjadi dengan sendirinya tanpa mengalami tantangan, melainkan melalui sebua proses, bisa panjang atau pendek tergantung, persiapan hati kita!

Mengakhiri tahun bukan berarti selesai segalah sesuatunya melainkan adalah mengawali babak baru dalan pertandingan Iman! Karena segalah sesuatu akan berakhir bilah kita berjumpa dengan Tuhan Yesus Kristus pada kedatangan-Nya yang ke dua kali di bumi ini. Berarti kita terus berjuang…sampai garis finis!.

"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman"2 Timotius 4:7

Kehidupan kekristenan kita pun sama seperti lomba maraton. Paulus berkata dengan yakin bahwa dia telah mencapai garis akhir. Tips yang diberikan Paulus kepada Timotius cukup jelas, (Ps 4:1-17) yaitu penguasaan diri, kesabaran menghadapi penderitaan, dan melakukan pekerjaan Tuhan dengan taat dalam situasi atau kondisi apapun. Kita harus memiliki dan memelihara iman sampai garis akhir. Dalam perlombaan maraton, peserta pasti memiliki semangat ketika mereka mulai berangkat dari garis start. Tapi dalam perjalanan semua peserta akan mulai menghadapi berbagai masalah seperti rasa lelah, terpaan terik matahari, rasa haus, kaki yang sakit dan lain-lain. Sebagian mungkin menyerah di tengah jalan, tapi sebagian lagi mengatasi semua masalah tersebut dan terus berjuang hingga tiba di garis finish. Perjuangan kita menghadapi maraton kehidupan pun sama. Tidaklah mudah untuk taat mengikuti Yesus. Begitu banyak cobaan dan godaan dunia siap memikat kita untuk keluar jalur. Kesuksesan semu, gelimang harta, kegembiraan sementara, godaan nafsu dan lainnya bisa setiap saat membuat kita keluar dari jalur perlombaan dan menyerah sebelum mencapai garis finish. Terpaan masalah, sakit penyakit pun bisa membuat kita berhenti di tengah jalan. Tapi ingatlah pesan Paulus Kita harus terus berjuang sampai akhir, sehingga mahkota kebenaran akan diberikan pada kita.


Seorang juara kehidupan bukanlah orang yang finish paling cepat, melainkan orang yang mencapai garis akhir dengan ketaatan dan keyakinan, tanpa kehilangan iman

Oktober 28, 2010

Berjaga, Jagalah!

BENCANA DI ZAMAN AKHIR

“Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. . . . Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. . . . Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” (Matius 24:6-8,42,44)

Bencana tanah longsor dan banjir lumpur di Wasior-Papua, badai Megi menyerang Laut Cina Selatan yang menyebabkan beberapa kota di Taiwan maupun pantai Cina tenggelam dan mengalami kehancuran bahkan di pantai Cina lebih dari 160.000 penduduk diungsikan ke tempat yang lebih aman. Tidak lama kemudian gempa dan tsunami di Mentawai dan terakhir hujan Debu karena meletusnya gunung Merapi yang mendatangkan ratusan orang meninggal dan hilang. Inilah berita-berita yang kita baca di surat kabar pada hari-hari ini. Ada apa dengan bumi dan alamnya tempat kita hidup dan bermukim?

Bencana-bencana Alam

Disebut mengerikan memang mengerikan kenyataan hadirnya bencana-bencana alam maupun kependudukan dalam beberapa dasawarsa terakhir. Memang bencana alam sudah ada sejak dulu, namun percepatannya dan kerapatan terjadinya akhir-akhir ini termasuk di Indonesia memang mengerikan sekali. Bencana perang antar kerajaan dan bangsa terjadi di banyak bagian dunia seperti Afghanistan, Irak, Palestina, bahkan di beberapa negara Afrika ethnic cleansing yang diiringi pemerkosaan ramai-ramai sering terjadi. Kelaparan sudah terjadi secara masal di negara-negara Afrika, baik disebabkan karena perang saudara maupun kekeringan yang disebabkan anomali cuaca yang aneh dan pemanasan global, sedangkan kelaparan karena bencana banjir juga terjadi termasuk di luar Afrika di areal luas seperti Bangladesh, Wasior Papua, dan lain-lainnya.

Ledakan gunung berapi & gempa bumi makin sering terjadi bukan saja di Amerika Latin (Haiti, Chili) tapi banyak terjadi di benua Asia dengan terjadinya tsunami yang menyebabkan banjir dan tanah longsor, baik di Pakistan, Bangladesh, Sri Langka, Thailand, Indonesia (a.l. Wasior, Mentawai, Merapi), dan di beberapa lokasi di Cina. Bencana alam bukan lagi merupakan bencana nasional tetapi sudah menjadi bencana global.

Anomali cuaca dan pemanasan global telah menyebabkan banjir dimana-mana bahkan mencairnya es kutub-utara sampai berton-ton setiap hari sudah sewajarnya kalau mendatangkan kekuatiran banyak penduduk dunia karena setiap tahun makin bertambah parah. Kabar ini belum lengkap bila tidak dilengkapi dengan bencana yang datang dari angkasa, seperti antara lain meteor yang menabrak bumi dan ledakan di Matahari yang berdampak di bumi, dan belum lagi bahaya perang nuklir karena ambisi kekuasaan manusia. Isu ini menambah ketakutan banyak orang dengan hadirnya isu Kiamat di tahun 2012 yang disebabkan bencana di bumi maupun yang datang dari angkasa!

Zaman Akhir Sudah Mulai ?

Apakah Akhir Zaman sudah dekat? Kelihatannya begitu. Bayangkan 20 tahun lagi sebagian besar kota Jakarta diramalkan akan tenggelam dan suhu udara bumi akan naik yang menyebabkan banyak penduduk dunia tidak akan tahan panasnya udara yang secara sporadis saat ini sudah dialami bukan saja di Afrika yang terkenal dengan gurun Saharanya namun juga sudah melanda banyak kota di Eropa, di negara-negara yang memiliki tradisi empat musim yang secara rata-rata memiliki udara yang sejuk. Udara panas itu biasanya diiringi tragedi lain yaitu mencairnya es kutub utara yang mengakibatkan banyak kota pantai berpotensi tenggelam dalam waktu dekat.

Alkitab seperti ayat yang ditulis diatas memberikan indikasi bahwa memang Akhir Zaman sudah terlihat tanda-tandanya makin dekat, apalagi kalau kita belihat statistik terjadinya berbagai bencana yang fatal yang makin kesini makin cepat dan rapat terjadinya dan itu dari tahun-ke-tahun makin menjadi-jadi. Namun, Alkitab juga menubuatkan bahwa semua itu “barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.” Apakah yang kita perlu lakukan memasuki zaman akhir sebelum akhir zaman kita alami?

Beberapa Sekte abad ke-19 menghadapi gejala alam dan dunia berusaha meramalkan melalui para nabi mereka tahun-tahun terjadinya Akhir Zaman dengan cara mereka-reka angka-angka dalam Alkitab. Adventisme bahkan berani meramalkan tahun 1843 sebagai tahun akan terjadinya hal itu yang didahului kedatangan Yesus ke duakali, sekalipun meleset setelah diundur setahun, mereka tetap berkeyakinan bahwa tahun itu telah terjadi peristiwa tapi disurga. Saksi-Saksi Yehuwa yang awalnya terpengauh Adventisme bahkan menentukan tahun 1914 sebagai tahun kedatangan Kristus disusul perang Harmagedon, tahun mana kemudian digeser menjadi tahun 1918, 1925, 1975, ketika tetap tidak terjadi kemudian kembali pada tahun 1914 dengan pengertian baru bahwa Yesus memang sudah datang tapi dalam keadaan roh dan hanya diketahui para petinggi SSY saja. Gerakan Pentakosta & Kharismatik tidak ketinggalan dalam semangat ramal-meramal ini, lebih-lebih pada tahun 1992 ramai dibicarakan isu ‘Pengangkatan’ yang setelah tidak terjadi apa-apa diundurkan menjadi tahun 1994 dan 1998, dan karena juga tidak terjadi apa-apa ada yang berani menafsirkan tahun 2002 sebagai saat ‘Pengangkatan’ itu. Belakangan ini beberapa kalangan gerakan ini ramai-ramai mendukung tahun 2012 sebagai tahun datangnya ‘Akhir Zaman’!

Berjaga-jaga dan Bersiap-sedia

Firman Tuhan menyebutkan agar kita tidak menghitung-hitung kapan terjadinya Akhir Zaman, sebab saat itu akan datang secara ‘mendadak bagaikan datangnya kilat’ (ayat-27) dan juga ‘tak terduga ibarat datangnya pencuri pada malam hari’ (ayat-43). Tetapi, Firman Tuhan memberitahukan agar kita berjaga-jaga dan bersiap-sedia pada saat ‘tanda-tanda datangnya zaman akhir’ dialami yang gejala-gejalanya disebutkan seperti a.l. ‘datangnya bencana-bencana alam’ (ayat-5-8), ‘datangnya messias dan nabi palsu’(ayat-5,11), ‘datangnya penganiayaan atas umat percaya’ (ayat-9), ‘kasih manusia yang menjadi dingin’ (ayat-12), dan ‘Injil Kerajaan diberitakan diseluruh dunia’ (ayat-14). Saat itu juga tidak perlu dihitung-hitung kapan terjadinya karena disebutkan bahwa ‘saat kedatangan Tuhan tidak kita ketahui’ (ayat-42,44,50;25:13).

Lalu apa yang wajib kita perbuat? Dua kata kunci diberikan oleh Tuhan Yesus dalam Matius fasal 24 dan 25 pada ayat-ayat 24:42,44 dan 25:13 yaitu agar kita ‘Berjaga-jaga,’ dan agar kita ‘Bersiap sedia’ (25:10). ‘Berjaga-jaga’ dan ‘Bersiap-sedia’ merupakan sikap yang paling tepat menghadapi saat yang menggetarkan itu, ini dengan jelas dicontohkan dalam beberapa perumpamaan (Mat.24:45 – 25:1-46). Perumpamaan-perumpamaan mana mengingatkan kita agar kita ‘tidak lengah dengan bermabuk-mabukan melainkan tetap menjalankan tugas’ (24:45-51), agar kita ‘seperti gadis-gadis yang bijaksana yang sekalipun tidak tahu saatnya tetapi berbekal iman yang cukup’ (25:1-13), ‘tetap setia mengamalkan setiap talenta yang diterimanya dari Tuhan’ (25:14-30), dan ‘mengasihi mereka yang terlebih hina’ ibarat ‘domba yang tulus dan rendah hati’ (25:31-46).

Apakah hasil yang akan kita terima dari semua itu? Berbagai janji diberikan oleh Tuhan Yesus bagi para pemenang melalui perumpamaan-perumpamaan yang diberikan, yaitu: ‘tidak akan dihukum tetapi akan diangkat dalam tugas yang lebih tinggi’ (24:51,47); ‘masuk dalam perjamuan kawin anak Domba’ (25:10); ‘dianugerahi tanggung jawab lebih besar’ (25:21); ‘diberkati dan diterima masuk dalam Kerajaan Allah’ (25:34); dan pada akhirnya ‘memperoleh hidup yang kekal’ (25:46).

Akhirnya . . . . .

Marilah kita menyadari bahwa tanda-tanda zaman akhir yang kita baca sudah terlihat makin jelas realisasinya disekeliling kita saat ini, karena itu kita tidak perlu mengulang spekulasi sekte-sekte yang ingin tahu dengan menghitung-hitung kapan akan terjadinya karena itu tidak perlu dan sia-sia melainkan marilah kita benar-benar menyiapkan diri kita dengan tidak lengah dan tetap menjalankan tugas pelayanan, berbekal iman yang teguh, dan mengamalkan setiap talenta yang sudah diberikan kepada kita, dan menjalankan kasih kepada sesama terutama kepada mereka yang berkekurangan dan korban-korban bencana alam, agar kita layak untuk diangkat dalam kemuliaan-Nya dan diundang masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba, diberkati Tuhan dan masuk dalam Kerajaan Allah dan Hidup Yang Kekal.

A m i n !

Oktober 20, 2010

Khotbah, Minggu 17 Oktober 2010

Khotbah : Pdm. Paulus Diben Elaby

Kebun Anggur

Yesaya 5:1-2

Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.

Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.

Gereja Tuhan itu seperti kebun anggur, dan sebagai pemilik kebun anggur adalah kekasih kita yaitu Yesus Kristus. Dia sangat mengharapkan kebun anggur itu menghasilkan buah yang lebih baik. Untuk itu, marilah kita melihat keberadaan kita sebagai kebun anggur Tuhan. Sudahkah kita menghasilkan buah anggur yang baik atau belum ?. apabila belum, biarlah dalam kesempatan yang ada kita berusaha untuk menghasilkan buah yang baik. Dan jikalau kita sudah menghasilkan buah yang baik, janganlah berpuas diri tetapi biarlah kita berbuah semakin lebat, sebab inilah kehendak Tuhan.

Untuk menjadi kebun anggur yang menghasilkan buah yang baik ada empat hal yang harus kita perhatikan :

1. Mencangkul dan membuang batu-batunya.

Berapa banyak kita telah mendengar khotbah tentang hal ini. Tetapi kali ini kita akan membahas lebih lagi sebagai bahan koreksi dalam kehidupan kita, apakah hal-hal yang telah kita terima/dengar sudah menjadi kenyataan dalam kehidupan kita atau belum. Apabila belum, mari kita membaca dalam Injil Lukas 13:7-9

“Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!

Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,

mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

disitu kita akan menemukan hal penting, dimana pengurus akan kebun anggur itu memohon kepada pemiliknya untuk diberi kesempatan untuk mengusahakan supaya pohon anggur itu menghasilkan buah; yaitu dengan cara merawat dan memberi pupuk (makanan rohani) karena sudah tiga tahun masih belum menghasilkan buah, padahal kebun anggur itu seharusnya menghasilkan buah pada musimnya. Mungkin saat ini kita menjadi orang Kristen sudah lima tahun, sepuluh tahun atau lebih tetapi belum menghasilkan buah, maka dalam kesempatan ini kita segera mengambil suatu tindakan untuk dapat menghasilkan buah.

Apabila hati kita masih keras, marilah kita cangkul dengan cara merendahkan diri dihadapan Tuhan, dan apabila dalam hati kita masih ada batu penghalang diantaranya sakit hati, kedengkian, kebencian, dendam bersungut-sungut dan lain sebagainya (tentunya yang bukan merupakan kehendak Tuhan). Marilah kita buang jauh-jauh penghalang itu, jangan sampai tetap tinggal dalam hati kita !. Sebab apabila kita sudah bebas dari semua penghalang-penghalang itu maka kita akan melihat hasil yang memuaskan. Ada yang menghasilkan seratus kali lipat, enam puluh kali lipat maupun tiga puluh kali lipat .Oleh sebab itu biarlah dalam kesempatan ini kita akan segera menghasilkan buah yang baik, supaya kita diberkati.

2. Menanami dengan pokok anggur pilihan

Sejak kita percaya Tuhan, dibaptis dan lahir baru, maka sejak itu kita ditentukan memiliki nasib yang baik dan sebagai jaminannya adalah roh Kudus yang telah dimeteraikan dalam kehidupan kita. Terlebih dari itu, kita telah dijadikan sebagai pohon anggur pilihan dan sebagai benih yang sungguh murni (Yeremia 2:21), untuk menghasilkan buah yang baik. Allah memanggil kita bukan hanya sekedar dipanggil tetapi kita telah dijadikan bangsa yang terpilih dan imamat yang rajani sebagai umat kepunyaan Allah sendiri (I Petrus 2:9-10). Dan apabila kita menyadari bahwa diri kita benar-benar berharga di mataNya, maka dari itu jangan kecil hati atau putus asa dalam menghadapi pergumulan hidup ini karena Ia sanggup membela kita, jikalau kita menghargai akan panggilan itu.

3. Mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya

Menara jaga sengaja dibangun guna mengawasi pertumbuhan dan keamanan kebun anggur tersebut sampai kebun anggur itu menghasilkan buah. Oleh karena itu kita sebagai orang percaya yang diumpamakan sebagai kebun anggur biarlah kita berjaga-jaga dalam doa dan puasa, supaya firman yang ditaburkan di hati kita memberikan pertumbuhan atas kerohanian kita, sehingga kerohanian kita mengalami kedewasan dan siap untuk menghasilkan buah. Dan melalui menara jagalah kita dapat melihat apakah masih ada penghalang-penghalang pertumbuhan dan berbuahnya pohon anggur (kerohanian kita). Tanpa kita membangun menara jaga dalam pengertian membangun hubungan dengan Tuhan maka sia-sialah segala usaha kita. Seperti yang tertulis dalam Mazmur 127:1-2, “Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.”

4. Menggali lobang tempat memeras anggur

Pada saat anggur diperas maka keluarlah air anggur yang murni, dan hasil buah anggur itu dapat dinikmati. Demikianlah dalam kehidupan kita, apabila kita sudah mengalami kedewasan rohani maka saat itulah kita dapat mengeluarkan buah-buah yang baik; diantaranya : kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22-23). Dan hasil buah anggur itu merupakan persembahan yang terbaik dalam kehidupan kita, karena persembahan itu akan diperhitungkan sebagai persembahan khusus dan sama seperti gandum dari tempat pengirikan (Bilangan 18:27). Persembahan disini sesungguhnya dalam bahasa Ibraninya : Penyembahan (pujian). Memang, selama kita menumpang di dalam dunia ini, kita masih tetap mengalami berbagai macam pergumulan, tetapi apabila kita tetap bergantung sepenuhnya kepada Tuhan maka kekuatan yang luar biasa akan tinggal dalam kehidupan kita. Walaupun dalam segala hal kita ditindas, namun tidak terjepit; kita habis akal, namun tidak putus asa; kita dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kita dihempaskan, namun tidak binasa (II Korintus 4:8-9), karena kita sudah ditentukan sebagai pemenang bahkan lebih dari pemenang dalam Kristus. Amin.

Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.

Habakuk 3:17,18

Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,

namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.

Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

Maleakhi 3:10,11

Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.

God Bless All

Oktober 12, 2010

Khotbah, Minggu 10 Oktober 2010

Khotbah, Minggu 10 Oktober 2010

Pemulihan Keuangan

Banyak orang bertanya, kapan aku bisa di berkati?

“ Roh Mamon”

Mamon berasal dari bahasa aram, sebelum orang yahudi. Mamon bukan saja bicara keuangan, tetapi keuntungan juga.

Matius 6 : 24

Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak.

Firman Tuhan sangat jelas bahwa kita tidak bisa mengabdi kepada dua tuan, semua adalah pilihan. Apakah kita seorang yang mangabdi kepada Tuhan yang mempunyai segalanya, atau kepada mamon.

Uang bukanlah segala – galanya. Banyak orang yang terikat dengan dengan mammon, sehingga banyak orang yang melupakan keluarganya, karena sibuk untuk bekerja cari uang.

Matius 6:33

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Firman Tuhan “ Carilah dahulu kerajaan Allah “ Focus kepada Tuhan bukan uang, karena Tuhan sumber dari segalanya. Berapa banyak orang kaya, tetapi tidak pernah menikmati kekayaanya.

Pengkhotbah 2:26

Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.

Pengkhotbah 5:18

Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya -- juga itu pun karunia Allah.

Cara suapaya hidup kita tidak terikat dengan Mamon :

1. Kembangkan gaya hidup menikmati bukan memiliki.

Banyak orang terikat dengan mammon, karena merasa semua miliknya. Menikmati apa yang Tuhan beri dengan mengagumi anugerah Tuhan. Mengagumi apa yang Tuhan beri untuk kita. Segala sesuatu dari Tuhan. Mamon yang Tuhan percayakan kepada kita untuk dfi kelola dengan benar.

Ketika rasa memiliki ada dalam kita, buang jauh – jauh tetapi kembangkan gaya memiliki.

2. Filipi 4:11-13

Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.

Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Belajar Mencukupkan diri dalam segala hal.

Banyak orang selalu kurang, karena serakah. Keserakahan dapat membuat prinsip – prinsip Allah hilang. Serakah tentang jabatan, keuntungan.

Kesaksian : Saya pernah mengalami tidak ada uang sama sekali. Saya tinggal di Pastori bersama dengan teman – teman. Yang ada nasi + tempe kecil dibagi – bagi. Hati saya sangat sedih, menangis. Saya berlutut dan berdoa sampai malam hari belum ada juga makanan. Akhirnya Pukul. 23.00 WIB, ada yang ketok – ketok pintu, ketika pintu dibuka ada orang yang membawa beras dan indomie. Puji Tuhan.

Belajar mencukupkan diri, berharap kepada Tuhan, lalui proses yang ada. Jangan pernah serakah, orang yang serakah adalah orang yang tidak bersyukur, pelit.

Belajar seberapapun yang ada nikmati saja, dan kalau berkekurangan jangan bersungut – sungut.

3. Kembangkan kebiasaan memberi.

Pegang janji Tuhan, orang yang memberi tidak akan kekurangan, jangan hitung – hitungan dengan Tuhan karena apa yang kita miliki semua milik Tuhan.

1 Timotius 6:10

Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Kalau Tuhan percayakan uang kepada kita itu untuk memperluas kerajaan Allah. Iangat jangan sampai hati kita dikuasai oleh uang.

Percayalah Pemulihan keuangan akan terjadi dalam hidup Kita. Pegang janji Firman Tuha. Amin

Pdp. Jonni Hutabarat

Khotbah, Minggu 3 Oktober 2010

Jangan Menyerah

Dalam memasuki bulan Oktober ini, saya kembali mengingatkan kepada kita utuk tetap memperhatikan Tuntunan Tuhan atas kita, yaitu mengenai bagaimana kita mengalami pemulihan dalam keuangan.

Meskipun banyak persoalan dan pergumulan yang mencoba untuk menghimpit kita tatapi kita tidak terhimpit dan patah semangat, mengapa? Karena Allah Imanuel dengan kita! Dan Dia selalu memberikan kemenangan kepada setiappersoalan yang kita hadapi

Jangan lupa Dia Allah Jehova Jire artinya Allah yang menyediakan semua yang kita butuhkan.

Filipi 4:19

Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.

Ada sebuah kesaksian hidup dari seorang perempuan kafir dalam

Matius 15:21-28

Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.

Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."

Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."

Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."

Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah

yang jatuh dari meja tuannya."

Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Perempuan kanaan ini datang kepada Yesus untuk meminta pertolongan karena anaknya sakit, tetapi dia bukannya ditolong mala mengalami penolakan yang luarbiasa yaitu dengan mengalami empat kalipenolakan ditamba dia dihina, bahkan perempuan ini disamakan seperti anjing!, meskipun demikian perempuan ini memiliki sikap hati yang positif yaitu dia Tidak sakit hati , mengeluh, dan marah tetapi justru dia datang merendahkan hatinya melalui proskuneo dengan Tuhan dan akhir dari kisah Peremuan yang tadinya di panggil “perempuan “berubah menjadi Ibu bertanda Tuhan Yesus respek terhadap iman wanita ini dan mememuji dia dan berkata “Hai Ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki” (ayat 28 b)

Dalam kehidupan ini saya tahu kita banyak mengalami pergumulan khususnya soal keuangan. Kadangkala kita merasa sendirian, kita mengalami penolakan penghinaan. sepertinya “Tuhan tidak menolong”, bersusah paya mencari rejeki, sulit mendapat pekerjaan dan menghadapi banyak persaingan yang mungkin dapat melelahkan kita hingga kita sulit berfikir dan mudah putus asa…ditambah dengan kebutuhan hidup yang meningkat; tagihan kontrakan, tariff listrik, telepon air, uang sekolah anak,uang arisan, persediaan beras menipis, dan seterusnya , belum lagi mendengar suami marah, istri cerewet …lengkap sudah penderitaan…..! Bukankah begitu?

Hai saudara! lihatlah persoalan yang kita hadapi tidak melebihi kekuatan kita sebab Allah turut bekerja dalam segala sesuatunya untuk mendatangkan kebaikan! Olehnya jangan menyerah tetaplah kuat dan menanti janji Tuhan

Jangan memberi reaksi yang negative jangan memulai usaha dengan cara duniawi, sikut sana-sikut sini dan menghalalkan segalah sesuatu. Jangan cepat ingin kaya, jangan tergesah-gesah karena waktu Tuhan bukan waktu kita, cara Tuhan sulit kita pahami namun percaya saja dan tetap menjadi orang benar.

Dalam menanti janji Tuhan Sikap hati kita sangat menentukan bagaimana reaksi kita. tiga pelajaran yang dapat kita petik dari perempuan ini adalah;

Pertama : Sikap Hati Percaya Kepada Yesus Kedua : Kerendahan Hatinya Ketiga : Sikap hati yang tidak menyerah

Jadi Jangan Menyerah Tuhan punya banyak cara untuk memberkati dan memulihkan Keuangan kita .Amin.

By : Pdm. Paulus Diben Elaby

September 30, 2010

Khotbah, Minggu 26 September 2010

Pemulihan Keuangan

Tuhan bergembira kemakmuran atas hamba-hambanya. Kekayaan bukan hanya harta tetapi kaya akan sukacita, damai. Tuhan akan mencukupi apapun yang kita perlukan. Hamba – hambanya bukan saja seorang pendeta, pelayan di gereja, tetapi setiap kita adalah hamba – hamba Tuhan.

Yohanes 10:10

Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Tuhan memberikan kemakmuran untuk kita.

Tuhan berjanji akan memberikan kemakmuran untuk kita.

Yeremia 29:11

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Percayalah akan janji Tuhan, Dia memberikan hari depan yang penuh harapan.

Matius 6:33

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Ulangan 8:6-11

Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia.

Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung;

suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun dan madunya;

suatu negeri, di mana engkau akan makan roti dengan tidak usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apa pun; suatu negeri, yang batunya mengandung besi dan dari gunungnya akan kaugali tembaga.

Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu itu.

Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini

Tuhan bersumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub akan memberikan kekuatan untuk memperoleh kekayaan. Kita menjadi partner Tuhan. Mendengar dan taat apapun yang Tuhan perintahkan lakukanlah dengan setia maka di Ulangan 8:7-9 janji Tuhan akan tergenapi dalam hidup kita. Jika mendengar segalanya akan datang , berkat akan mengejar kita, dan kita akan mengalami kelimpahan. Ada 7 kekuatan yang akan Tuhan berikan ( setiap orang yang memposisikan diri sebagai hamba Tuhan ):

1. Mengelola

Tuhan mempercayakan berkat yang ada unguk kita kelola bukan memiliki, karena semua yang kita miliki punya Tuhan, Dia pemilik semuanya. Uang adalah hamba yang baik kalau kita yang menguasai uang bukan uang yang mengusai kita.

Lukas 16:10

"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.

Setia dalam perkara kecil, apapun yang Tuhan percayakan kerjakan dengan setia percayalah Tuhan akan memberikan perkara yang besar.

Lukas 16:11

Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?

Mamon cenderung menguasai kita. Kalau kita mempunya hutang kita harus bayar hutang tersebut. Harta yang sesungguhnya adalah Pribadi Roh kudus yang tinggal didalam hidup kita.

2. Memberi

2 Korintus 2: 6

Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.

1. Memberi Perpuluhan

2. Maleakhi 3:7-8

3. Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?"

4. Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!

4.

5. Memberi dengan iman

Galatia 5:6

Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.

6. Memberi dengan rela dan dengan sukacita

2 Korintus 2:7

Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Kalau kita ingin membri jangan pernah berfikir 2 kali jangan bimbang, lakukanlah dengan rela.

3. Kekuatan untuk bekerja

Amsal 12:27

Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.

Orang yang malas kemiskinan yang akan dialami

Kolose 3:23

Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Pekerjaan apapun yang Tuhan percayakan, lakukanlah dengan segenap hati. Bekerja buat Tuhan, Bos kita adalah Tuhan Dia yang akan memberkati kita.

4. Hikmat Tuhan

Pengkhotbah 10:10.

Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

Amsal 3:13-18

Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,

karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.

Ia lebih berharga dari pada permata; apa pun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya.

Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.

Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata.

Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.

5. Bergantung pada Allah

Yeremia 17:7-8

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Mengandalkan Tuhan berarti kita orang yang rendah hati, sangat rugi kalau kita bergantung pada manusia, manusia terbatas tapi Tuhan tidak terbatas.

6. Perkataan

Didalam perkataan ada kuasa, kuasa menciptakan. Jadikan janji – janji Tuhan mendaging dalam kita.

Pengkhotbah 5:5

Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf. Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?

7. Bersyukur

Kolose 2:7

Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Seberapapun yang Tuhan percayakan kepada kita, belajar untuk mengucap syukur. Tuhan yang mencukupi segala keperluan kita, jangan kwatir tetap mengucap syukur.

1 Korintus 10:10

Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.

Percayalah Tuhan akan memberikan kekuatan untuk kita dan memulihkan keuangan kita. amin